Berita

Trump Serang Nuklir Iran, Timur Tengah Memanas: AS dan Dunia Waspada

Trump Serang Nuklir Iran, Timur Tengah Memanas: AS dan Dunia Waspada
- +
14px

Qaplo – Setelah serangan udara AS ke situs nuklir Iran, dunia memasuki masa penuh ketegangan. Trump dinilai punya peluang besar ubah peta politik Timur Tengah. Simak reaksi Iran dan langkah keamanan AS.

Amerika Serikat kembali menjadi sorotan dunia setelah Presiden Donald Trump memerintahkan serangan udara ke fasilitas nuklir Iran. Serangan ini disebut sebagai momen yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah kepresidenan AS.

 

Menurut mantan Panglima Tertinggi NATO, Jenderal Wesley Clark, Trump kini memiliki “kesempatan unik” untuk membawa perubahan besar di Timur Tengah. Dalam wawancaranya dengan CNN, Clark menyebut militer AS sangat percaya diri, namun saat ini menahan diri dari aksi lebih lanjut sambil menunggu reaksi dari Iran.

 

“Saya tidak berharap ada aksi militer lanjutan dalam 24 hingga 48 jam ke depan,” kata Clark. “Namun saya berharap ada dialog diam-diam yang terjadi, melibatkan pejabat level bawah dari pihak Iran untuk memahami arah respons mereka.”

 

Clark juga menegaskan bahwa situasi saat ini menjadikan kawasan Timur Tengah berada dalam kondisi yang sangat bergejolak dan tidak pasti. Meskipun serangan B-2 stealth bomber AS dianggap presisi, Clark mengakui belum jelas apa dampak nyata yang ditimbulkan terhadap target nuklir Iran.

 

“Saya harap Presiden Trump memanfaatkan dominasi dan momentum ini untuk menekan rezim Iran,” ujarnya.

 

Sementara itu, Iran langsung bereaksi keras. Badan Energi Atom Iran menyebut serangan AS sebagai “tindakan biadab” dan pelanggaran serius terhadap hukum internasional. Pemerintah Iran pun memperingatkan akan adanya balasan yang setimpal.

 

Jurnalis CNN Fred Pleitgen melaporkan langsung dari Teheran bahwa ketegangan terasa meningkat drastis di Ibu Kota Iran. Warga waspada, dan spekulasi tentang kemungkinan serangan balasan kian menguat.

 

Di dalam negeri AS, Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS), FBI, dan berbagai lembaga keamanan lainnya langsung siaga. Mereka memantau perkembangan situasi dan potensi ancaman terhadap wilayah AS pasca-serangan ke Iran.

 

Kristi Noem, Menteri Keamanan Dalam Negeri AS, menegaskan komitmen pemerintah untuk menjaga keamanan nasional. “Kami akan bekerja tanpa henti demi melindungi tanah air Amerika,” tulisnya dalam unggahan di media sosial pada Sabtu malam.

 

Departemen Kepolisian New York dan Washington, DC juga turut meningkatkan pengamanan, terutama di sekitar institusi keagamaan. Meski belum ada ancaman spesifik yang terdeteksi, polisi tetap waspada demi melindungi warga, bisnis, dan para pengunjung di wilayah ibu kota.

 

Situasi ini memperlihatkan betapa rentannya stabilitas global saat keputusan militer besar diambil. Dunia kini menanti, apakah ketegangan ini akan memicu perang baru di Timur Tengah atau membuka peluang diplomasi baru yang lebih luas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE