Berita

Tragedi Air India 2025: Pesawat Jatuh di Ahmedabad, 241 Tewas dan 1 Selamat

Tragedi Air India 2025: Pesawat Jatuh di Ahmedabad, 241 Tewas dan 1 Selamat
- +
14px

Kecelakaan Air India rute Ahmedabad–London pada 12 Juni 2025 menewaskan 241 orang. Satu penumpang selamat. Inilah tragedi udara terbesar dekade ini, lengkap dengan sejarah panjang pesawat terbang.

 

Qaplo – Pada Kamis siang, 12 Juni 2025, dunia dikejutkan oleh kecelakaan udara tragis yang melibatkan pesawat Boeing 787-8 Dreamliner milik maskapai Air India. Pesawat dengan nomor penerbangan AI171 itu jatuh hanya beberapa menit setelah lepas landas dari Bandara Internasional Sardar Vallabhbhai Patel di Ahmedabad, India, menuju London Gatwick, Inggris.

Dalam tragedi ini, 241 orang dilaporkan tewas, termasuk penumpang dan awak. Kejadian ini menjadi salah satu kecelakaan penerbangan terburuk dalam satu dekade terakhir. Yang mengejutkan, satu orang berhasil selamat dari maut: Vishwashkumar Ramesh, warga negara Inggris keturunan India yang duduk di kursi 11A.

Detik-Detik Tragedi: Dari Lepas Landas hingga Terbelah di Udara

Saksi mata dan rekaman radar menunjukkan bahwa sekitar 30 detik setelah lepas landas, pesawat mengalami penurunan tajam. Menurut keterangan selamat, suara keras terdengar sebelum pesawat tampak kehilangan kendali dan terbelah di udara.

Badan pesawat menghantam bangunan asrama mahasiswa kedokteran yang terletak tidak jauh dari landasan pacu. Ledakan besar terjadi, disusul asap hitam pekat yang membumbung tinggi. Kobaran api baru berhasil dipadamkan setelah militer dan petugas pemadam dikerahkan ke lokasi.

241 Tewas, Satu Selamat: Kesaksian dari Neraka

Dari 242 orang di dalam pesawat, hanya satu yang berhasil selamat. Vishwashkumar Ramesh, pria berusia 40 tahun, berhasil keluar dari badan pesawat sebelum meledak. “Saya berada dekat pintu darurat. Saat pesawat mulai terbelah, saya sempat terdorong keluar. Ketika sadar, saya berada di antara puing dan mayat. Saya berlari sejauh yang saya bisa,” tuturnya kepada media India.

Selain penumpang pesawat, setidaknya 5 mahasiswa yang berada di bangunan asrama ikut tewas, dan lebih dari 50 orang lainnya luka-luka. Beberapa korban masih dikhawatirkan tertimbun di bawah reruntuhan.

Reaksi Pemerintah dan Proses Investigasi

Perdana Menteri India, Narendra Modi, menyebut kejadian ini sebagai “sangat memilukan”. Mantan Menteri Utama Gujarat, Vijay Rupani, juga dilaporkan turut menjadi korban jiwa dalam insiden ini.

Air India menyatakan ini adalah kecelakaan fatal pertama yang melibatkan pesawat Boeing 787 dalam sejarah mereka. Boeing, sebagai pabrikan pesawat, menyatakan tengah bekerja sama dengan otoritas penerbangan India dalam menyelidiki penyebab kecelakaan. Pesawat sempat mengirim sinyal darurat (mayday) beberapa saat sebelum hilang dari radar.

Sejarah Panjang Pesawat Terbang: Dari Wright Bersaudara hingga Boeing 787

Penemuan pesawat terbang dimulai pada 1903 oleh Wright bersaudara, Orville dan Wilbur Wright, di Amerika Serikat. Mereka menciptakan Wright Flyer, pesawat bermesin pertama yang berhasil terbang secara terkendali sejauh 36 meter selama 12 detik.

Pada era Perang Dunia I dan II, pesawat menjadi senjata dan alat transportasi strategis. Inovasi berkembang pesat, dan industri penerbangan sipil pun muncul pascaperang. Tahun 1958, Boeing memperkenalkan Boeing 707, pesawat jet komersial pertama yang membawa era baru dalam transportasi global.

Boeing 787 Dreamliner: Inovasi dan Teknologi Mutakhir

Boeing 787 Dreamliner, yang jatuh dalam insiden ini, pertama kali terbang pada 2009 dan mulai digunakan komersial pada 2011. Pesawat ini dirancang untuk efisiensi bahan bakar dan kenyamanan penumpang.

Beberapa fitur unggulan Dreamliner:

  • Struktur komposit karbon yang ringan namun kuat
  • Sistem tekanan kabin yang lebih rendah untuk kenyamanan
  • Jendela besar dengan kontrol kecerahan digital
  • Mesin Rolls-Royce Trent 1000 atau GE GEnx yang hemat bahan bakar

Dreamliner menjadi pilihan maskapai besar karena kemampuannya menempuh jarak jauh dengan konsumsi bahan bakar yang lebih rendah, sekaligus mengurangi emisi karbon.

Penutup: Tragedi dan Harapan untuk Dunia Penerbangan

Tragedi jatuhnya pesawat Air India AI171 menjadi peringatan pahit bagi dunia penerbangan. Meski teknologi telah berkembang pesat, keselamatan tetap harus menjadi prioritas utama.

Investigasi masih berlangsung dan hasil dari flight recorder atau kotak hitam akan menjadi kunci untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan. Sementara itu, dunia berduka dan menaruh harapan agar tragedi serupa tak terulang di masa depan.

Doa kami menyertai semua korban dan keluarga mereka. Semoga keadilan dan kebenaran segera terungkap melalui proses investigasi yang transparan dan tuntas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE