Berita

Shell Indonesia Alihkan Bisnis SPBU ke Mitra Strategis: Langkah Transformasi Global di Tengah Dinamika Energi

Shell Indonesia Alihkan Bisnis SPBU ke Mitra Strategis: Langkah Transformasi Global di Tengah Dinamika Energi
- +
14px

QAPLO – Shell Indonesia resmi menjual seluruh jaringan SPBU ke perusahaan patungan Citadel Pacific dan Sefas Group. Langkah ini mencerminkan strategi global Shell dalam menyederhanakan portofolio hilir dan memperkuat fokus pada sektor bernilai tinggi.

Shell Indonesia Resmi Alihkan Bisnis SPBU: Strategi Global Menyambut Transformasi Energi

JAKARTA – Keputusan Shell Indonesia untuk melepaskan seluruh jaringan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Tanah Air menandai babak baru dalam arah bisnis perusahaan energi global tersebut. Vice President Corporate Relations Shell Indonesia, Susi Hutapea, mengonfirmasi bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi global perusahaan untuk merampingkan dan menyusun ulang portofolio bisnis hilir (downstream).

“Ini bukan tentang performa pasar lokal, tetapi soal reposisi strategis,” ungkap Susi dalam pernyataan resminya, Jumat (23/5/2025). Ia menegaskan bahwa keputusan ini selaras dengan komitmen Shell dalam forum Shell Capital Markets Day untuk fokus pada wilayah dengan nilai tambah yang lebih tinggi.

Transaksi Akuisisi oleh Citadel Pacific dan Sefas Group

Aset SPBU Shell akan diambil alih oleh perusahaan patungan antara Citadel Pacific Limited (CPL) dari Filipina dan Sefas Group Indonesia, mitra lama Shell dalam distribusi pelumas. Transaksi ini mencakup sekitar 200 SPBU di Indonesia. Meskipun pengelolaan berpindah tangan, merek Shell tetap akan hadir melalui skema lisensi merek.

Citadel Pacific Limited, yang dikenal sebagai perusahaan holding swasta multinasional, memiliki rekam jejak dalam distribusi BBM Shell di kawasan Pasifik seperti Guam, Palau, dan Saipan. Perusahaan ini juga memiliki portofolio bisnis lintas sektor termasuk telekomunikasi, properti, dan energi terbarukan.

Sementara itu, Sefas Group merupakan distributor pelumas Shell terbesar di Indonesia, dengan cakupan wilayah dari Kalimantan hingga Jawa. Kolaborasi ini dinilai memperkuat penetrasi Shell melalui model kemitraan yang lebih ramping dan efisien.

Shell Tetap Eksis di Pasar Indonesia Lewat Bisnis Pelumas dan Energi Rendah Karbon

Meski keluar dari bisnis ritel SPBU, Shell Indonesia tidak sepenuhnya hengkang. Perusahaan tetap mempertahankan operasional pabrik pelumas berkapasitas 300 juta liter per tahun serta pembangunan fasilitas produksi gemuk (grease) di Marunda, Jakarta Utara, dengan kapasitas hingga 12 kiloton per tahun.

Tak hanya itu, Shell juga memperkuat komitmennya dalam energi berkelanjutan melalui akuisisi EcoOils pada 2022, yang menambah portofolio bahan bakar rendah karbon di Indonesia.

Model Lisensi Merek: Adaptasi Global Shell di 50+ Pasar

Salah satu sorotan strategi Shell adalah pergeseran ke model lisensi merek (branded license model) untuk bisnis Mobility & Convenience. Model ini memungkinkan mitra strategis mengelola operasional SPBU dengan tetap menggunakan identitas dan standar produk Shell. Hingga kini, model ini telah diterapkan di lebih dari 50 negara.

“Shell ingin tetap hadir di pasar Indonesia melalui keunggulan produknya, tanpa terlibat langsung dalam pengelolaan retail BBM,” tambah Susi. Ia memastikan bahwa selama masa transisi hingga 2026, seluruh kegiatan SPBU akan tetap berjalan normal dan tidak memengaruhi layanan konsumen.

Refleksi Transformasi Bisnis Energi Global

Langkah Shell Indonesia ini mencerminkan tren global di mana perusahaan-perusahaan energi besar mulai mengkaji ulang struktur operasional mereka, berfokus pada efisiensi, dan memperkuat investasi di sektor berkelanjutan. Alih-alih mengelola sendiri bisnis SPBU, Shell memilih pendekatan kemitraan untuk mempertahankan kehadiran mereknya secara strategis.

Transaksi ini menjadi sinyal bahwa transformasi energi tidak hanya terjadi pada sisi teknologi, tetapi juga pada model bisnis, kemitraan, dan struktur kepemilikan aset. Indonesia, sebagai pasar berkembang, tetap menjadi bagian penting dalam peta strategi Shell ke depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE