Info

Fenomena Langka Strawberry Moon 2025: Bulan Purnama Terendah dalam 18,6 Tahun, Ini Waktu dan Cara Melihatnya

Fenomena Langka Strawberry Moon 2025: Bulan Purnama Terendah dalam 18,6 Tahun, Ini Waktu dan Cara Melihatnya
- +
14px

Strawberry Moon 2025 akan menjadi bulan purnama terendah dalam hampir dua dekade. Pelajari alasan ilmiahnya, waktu terbaik melihatnya di Indonesia, serta tips mengabadikannya.

 

Qaplo – Strawberry Moon, bulan purnama yang muncul setiap bulan Juni, akan terlihat sangat istimewa pada tahun 2025. Fenomena langit ini bukan hanya indah, tetapi juga langka — karena bulan akan muncul sangat rendah di langit, posisi terendahnya dalam hampir dua dekade. Fenomena ini baru akan terulang kembali pada tahun 2043.

Apa Itu Strawberry Moon?

Strawberry Moon adalah nama tradisional untuk bulan purnama bulan Juni, yang berasal dari budaya suku asli Amerika seperti suku Algonquin. Nama ini merujuk pada waktu panen stroberi liar yang biasanya dimulai pada awal musim panas di belahan bumi utara.

Meskipun dinamakan “Strawberry”, bulan ini tidak akan tampak merah muda atau seperti buah stroberi. Nama ini bersifat simbolis dan tidak berkaitan dengan warna atau bentuk bulan.

Mengapa Bulan Bisa Tampak Merah atau Oranye?

Saat bulan berada rendah di cakrawala, cahaya bulan harus melewati lebih banyak atmosfer Bumi. Proses ini menyebabkan hamburan cahaya, terutama warna biru, sehingga menyisakan cahaya merah dan oranye yang mendominasi tampilan bulan. Inilah yang membuat Strawberry Moon tampak lebih berwarna saat terbit atau terbenam.

Mengapa Strawberry Moon 2025 Sangat Rendah di Langit?

Tahun 2025 bertepatan dengan fenomena langka yang disebut major lunar standstill atau lunistice. Ini adalah siklus 18,6 tahunan di mana posisi terbit dan terbenam Bulan mencapai batas paling utara dan selatan yang ekstrem.

Fenomena ini menyebabkan bulan purnama terlihat sangat rendah di langit malam, menciptakan momen unik yang hanya terjadi sekali dalam satu generasi.

Kapan dan Di Mana Melihat Strawberry Moon 2025?

  • Waktu Terbit: Segera setelah matahari terbenam pada 10 Juni 2025
  • Puncak Kecerahan: Sekitar pukul 02:45 dini hari, 11 Juni 2025 (waktu lokal)

Untuk menyaksikannya secara maksimal:

  • Pilih lokasi dengan cakrawala tenggara yang terbuka, seperti pantai, bukit, atau lapangan luas.
  • Gunakan kalkulator moonrise seperti TimeandDate.com untuk mengecek waktu terbit di lokasi Anda.
  • Teleskop kecil atau teropong bisa membantu, tapi keindahan bulan purnama tetap terbaik dilihat dengan mata telanjang.

Fenomena Ilusi Bulan dan Tips Fotografi

Saat berada dekat cakrawala, Bulan akan terlihat sangat besar karena efek optik yang disebut Moon Illusion. Warna kemerahan juga bisa tampak lebih kuat tahun ini akibat kombinasi debu Sahara dan asap dari kebakaran hutan Kanada.

Jika ingin mengabadikan momen ini, gunakan kamera dengan tripod atau cukup kamera smartphone dengan mode malam. Pastikan langit cukup gelap dan tidak berawan.

Nama-Nama Lain Bulan Purnama Juni

Strawberry Moon memiliki banyak nama di berbagai budaya, antara lain:

  • Berries Ripen Moon
  • Green Corn Moon
  • Hot Moon
  • Blooming Moon
  • Planting Moon
  • Mead Moon
  • Horse Moon, Dyan Moon, dan Rose Moon

Kesimpulan

Strawberry Moon Juni 2025 adalah kesempatan emas bagi para pecinta langit malam. Selain menjadi fenomena visual yang menakjubkan, ia juga memiliki makna astronomi mendalam sebagai bulan purnama terendah dalam 18,6 tahun terakhir. Jangan lewatkan momen ini — cukup siapkan lokasi yang tepat, lihat ke langit tenggara, dan nikmati keindahan alam yang langka ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE