Ragam

Bitcoin Tembus Rekor Tertinggi US$112.000: Apa Penyebab Kenaikan dan Prospeknya?

Bitcoin Tembus Rekor Tertinggi US$112.000: Apa Penyebab Kenaikan dan Prospeknya?
- +
14px

Bitcoin melonjak ke level tertinggi sepanjang masa mendekati US$112.000, didorong oleh permintaan institusional, ETF, dan sentimen pasar positif. Simak analisis lengkapnya.

 

Qaplo, Jakarta — Harga Bitcoin (BTC) kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang masa, menembus level US$112.052,24 pada penutupan perdagangan Rabu kemarin. Kenaikan ini didorong oleh kombinasi sentimen global seperti masuknya arus dana institusional, peluncuran ETF Bitcoin baru, pelemahan dolar AS, dan ekspektasi penurunan suku bunga oleh The Fed.  

 

Menurut data dari Investing.com, harga BTC naik sekitar 2,2% dari US$111.303,5 menjadi US$111.988,20, sebelum akhirnya mencapai US$112.052. Ini melampaui rekor sebelumnya yang dicapai pada 22 Mei lalu. Kenaikan ini terjadi meskipun ada tekanan dari pengumuman tarif baru oleh pemerintahan Presiden Donald Trump.  

 

Lonjakan harga Bitcoin sebagian besar dipicu oleh permintaan dari institusi keuangan, yang terus mengakumulasi BTC sebagai bagian dari portofolio jangka panjang. Perusahaan-perusahaan seperti Strategy Inc, GameStop Corp, dan bahkan Trump Media & Technology Group dilaporkan telah menambahkan Bitcoin ke dalam neraca keuangan mereka atau mengajukan peluncuran produk ETF baru ke SEC.  

 

CEO Tokocrypto Calvin Kizana menyatakan bahwa dalam sepekan terakhir, perdagangan pasar kripto domestik mencatat volatilitas tinggi, yang dipicu oleh kombinasi sentimen seperti rilis risalah FOMC dan kebijakan tarif AS. Meski sempat terkoreksi, pasar pulih cepat dengan volume perdagangan melonjak hingga 20% dalam 24 jam terakhir.  

 

“Kenaikan Bitcoin hingga mendekati US$112.000 didorong oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed, arus masuk dana institusional melalui ETF, serta wacana regulasi yang lebih ramah kripto di bawah pemerintahan Trump,” jelas Calvin.  

 

Ia juga menambahkan bahwa meski kebijakan tarif memicu tekanan geopolitik, faktor tersebut belum menjadi katalis utama pergerakan harga BTC. Yang menjadi fokus pasar justru adalah likuiditas global, legitimasi kripto sebagai aset cadangan, dan penerimaan institusional.  

 

Dalam 24 jam terakhir, terjadi likuidasi posisi short senilai US$529 juta di pasar kripto, dengan Bitcoin menyumbang 88% atau sekitar US$465 juta. Hal ini menunjukkan adanya short squeeze besar-besaran yang mendorong lonjakan harga.  

 

Pelemahan dolar AS dan probabilitas pemangkasan suku bunga The Fed yang kini diperkirakan mencapai 68% pada akhir 2025 menciptakan lingkungan “risk-on”, yang mendukung pergerakan harga aset berisiko seperti kripto. 

 

Arus masuk ke ETF Bitcoin juga menunjukkan kekuatan besar. Pada 9 Juli saja, tercatat inflow sebesar US$935 juta, menandai 11 minggu berturut-turut masuknya dana ke pasar Bitcoin spot ETF. Ini menandakan minat institusional yang konsisten dan menguat.  

 

Tak hanya itu, open interest kontrak derivatif Bitcoin mencatatkan nilai tertinggi sejak Maret 2025, yakni sebesar US$79 miliar. Tingkat pendanaan yang masih netral mencerminkan permintaan pasar yang stabil.  

 

Sementara itu, investor juga menantikan Crypto Week yang akan dimulai pada 14 Juli mendatang di Washington D.C., di mana beberapa RUU regulasi aset digital dijadwalkan akan diajukan ke Kongres AS. Ini berpotensi menjadi katalis tambahan untuk pasar kripto di paruh kedua tahun ini.  

Menurut analis dari Uranium Digital, harga Bitcoin bisa melonjak hingga US$120.000 atau lebih tinggi jika momentum ini berlanjut. “Volume rendah dan sentimen bullish selama musim panas dapat memperkuat reli,” ujar Ryan Gorman, Kepala Strategi Uranium Digital.  

 

Kesimpulan: Kenaikan harga Bitcoin ke rekor tertinggi bukan semata karena tren jangka pendek, tetapi dipicu oleh faktor struktural jangka panjang seperti adopsi institusional, perkembangan regulasi, dan peran ETF. Jika momentum ini bertahan, bukan tidak mungkin BTC menyentuh level psikologis baru dalam beberapa minggu mendatang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE