Kesehatan

Aktivitas Fisik Intensitas Sedang hingga Berat: Kunci Menjaga Kesehatan Otak dan Mencegah Penurunan Kognitif pada Lansia

Aktivitas Fisik Intensitas Sedang hingga Berat: Kunci Menjaga Kesehatan Otak dan Mencegah Penurunan Kognitif pada Lansia
- +
14px

QAPLO – Penelitian terbaru mengungkap bahwa hanya 5 menit aktivitas fisik dengan intensitas sedang hingga berat setiap hari dapat membantu mempertahankan fungsi otak pada usia lanjut. Temukan manfaat, rekomendasi, dan wawasan ahli terkait menjaga kesehatan kognitif di usia tua.

Menjaga Kesehatan Otak di Usia Lanjut dengan Aktivitas Fisik Intensitas Sedang hingga Berat: Temuan dan Analisis Terbaru

Seiring bertambahnya usia, otak manusia mengalami perubahan struktural dan kimiawi, termasuk pengecilan volume otak dan penurunan neurotransmiter seperti dopamin. Hal ini seringkali berdampak pada penurunan kemampuan kognitif, seperti kesulitan mengingat dan berpikir cepat.

Namun, berbagai studi telah menunjukkan bahwa gaya hidup sehat dapat membantu menjaga kesehatan otak dan fungsi kognitif, antara lain dengan pola makan sehat, tidur berkualitas, stimulasi mental, dan terutama aktivitas fisik.

Studi IGNITE: Bukti Ilmiah Aktivitas Fisik Meningkatkan Fungsi Otak Lansia

Dalam studi terbaru yang dipimpin oleh Dr. Audrey M. Collins dan timnya di AdventHealth Research Institute, data dari 585 lansia berusia 65-80 tahun dianalisis untuk melihat hubungan antara komposisi penggunaan waktu 24 jam — tidur, aktivitas ringan, duduk, dan aktivitas fisik intensitas sedang hingga berat — dengan kinerja kognitif.

Aktivitas fisik intensitas sedang hingga berat meliputi jogging, berjalan cepat, berenang, bersepeda, tenis, dan menari.

Temuan Penting

Peserta yang mengalokasikan lebih banyak waktu untuk aktivitas fisik intensitas sedang hingga berat menunjukkan fungsi kognitif yang lebih baik, khususnya dalam domain kecepatan proses, memori kerja, dan fungsi eksekutif.

Penambahan sekecil 5 menit aktivitas fisik tersebut setiap hari sudah memberikan dampak positif yang signifikan pada fungsi otak.

Studi ini menggunakan metode analisis inovatif untuk mempertimbangkan keterkaitan antar aktivitas dalam 24 jam sehari, sehingga hasilnya lebih valid dibanding studi sebelumnya yang memandang aktivitas secara terpisah.

Dr. Collins menegaskan bahwa otak lansia masih memiliki kapasitas plastisitas yang bisa dimanfaatkan dengan cara yang tepat, dan aktivitas fisik adalah salah satu kunci untuk memicu potensi ini.

Pendapat Ahli Neuropsikologi dan Psikiatri

Dr. Raphael Wald menekankan pentingnya aktivitas fisik dengan intensitas cukup, meskipun mengakui tantangan bagi lansia dengan keterbatasan mobilitas seperti arthritis. Ia mengingatkan perlunya motivasi dan solusi yang memadai agar lansia tetap dapat berolahraga.

Sementara itu, Dr. Gary Small, ahli psikiatri, menegaskan bahwa meski durasi singkat aktivitas fisik sudah bermanfaat, durasi lebih lama akan memberikan hasil yang lebih baik. Aktivitas aerobik membantu meningkatkan produksi protein BDNF yang mendukung komunikasi antar sel otak dan memperbesar hippocampus, pusat memori.

Implikasi Praktis

Aktivitas fisik intensitas sedang hingga berat cukup dilakukan minimal 5 menit per hari untuk mulai merasakan manfaat kognitif.

Jika memungkinkan, menambah durasi olahraga memberikan hasil optimal.

Jenis aktivitas bisa disesuaikan dengan kondisi fisik, misalnya berjalan cepat, berenang, atau menari.

Penting untuk menyeimbangkan aktivitas fisik dengan pola tidur sehat dan stimulasi mental.


Kesimpulan

Menjaga fungsi otak di usia lanjut tidak harus dengan aktivitas berat yang lama. Studi terbaru membuktikan bahwa sekecil 5 menit aktivitas fisik dengan intensitas sedang hingga berat setiap hari sudah dapat membantu memperlambat penurunan kognitif dan menjaga kesehatan otak.

Dengan pemahaman ini, setiap orang lansia dapat termotivasi untuk aktif secara fisik sesuai kemampuan, memperkuat otak, dan meningkatkan kualitas hidup di masa tua.

Referensi

Age and Ageing Journal

IGNITE Study

Dr. Audrey M. Collins, PhD – AdventHealth Research Institute

Dr. Raphael Wald, PsyD – Marcus Neuroscience Institute

Dr. Gary Small, MD – Hackensack University Medical Center

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE