BeritaRagam

Bitcoin Cetak Rekor Baru di Level US$110.000: Analisis Katalis, Tren, dan Prospek Harga ke Depan

Bitcoin Cetak Rekor Baru di Level US$110.000: Analisis Katalis, Tren, dan Prospek Harga ke Depan
- +
14px

QAPLO – Bitcoin (BTC) menembus rekor tertinggi baru di kisaran US$110.000 amid inflasi AS yang melandai, de-eskalasi perang dagang, dan arus masuk investasi besar ke ETF Bitcoin Spot. Simak analisis lengkap tren bullish dan faktor makroekonomi yang mendukung reli BTC.

Bitcoin Cetak Rekor Baru di Level US$110.000: Analisis Katalis dan Tren Pasar

Bitcoin (BTC) kembali mencetak tonggak bersejarah dengan menembus level tertinggi sepanjang masa (All Time High/ATH) di kisaran US$110.000 per koin pada intraday 22 Mei 2025, sebelum mengalami koreksi. Harga tertinggi yang sempat dicapai adalah US$110.636, melampaui rekor sebelumnya di angka US$109.071 pada Januari 2025. Pergerakan ini menandai kebangkitan signifikan setelah beberapa bulan volatilitas dan tekanan pasar.

Faktor Makroekonomi yang Mendorong Reli Bitcoin

Menurut Antoni Trenchev, pendiri bursa kripto Nexo, kenaikan harga Bitcoin didorong oleh sejumlah faktor makro yang bersinergi positif, antara lain:

Inflasi Amerika Serikat yang menurun, meredakan kekhawatiran pasar

De-eskalasi ketegangan perang dagang AS-China, membuka ruang optimisme ekonomi global

Penurunan peringkat utang negara AS oleh Moody’s, yang meningkatkan minat investor pada aset alternatif seperti Bitcoin

Kondisi ini berbeda drastis dibandingkan awal April 2025, ketika kekhawatiran makro global mencapai puncaknya dan harga Bitcoin jatuh ke US$74.000. Saat ini, ekspektasi terhadap kesepakatan perdagangan antara AS dan China yang lebih luas memberikan sentimen positif yang mendongkrak aset berisiko.

Arus Masuk Dana dan Likuiditas Pasar Kripto

Data menunjukkan inflow dana besar ke dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) yang melacak harga Bitcoin, mencapai lebih dari US$40 miliar sepanjang bulan Mei, dengan hanya dua hari mengalami arus keluar. Kenaikan likuiditas ini didukung pula oleh rekor jumlah stablecoin Tether (USDT) yang beredar di bursa, sebagai indikator sehatnya pasar kripto.

ETF Bitcoin Spot, seperti IBIT dari BlackRock, mencatat arus masuk signifikan yang secara langsung mendorong permintaan dan harga Bitcoin naik. Inflow konsisten tersebut menandakan sentimen pasar yang positif dan meningkatnya kepercayaan investor institusional maupun ritel terhadap aset digital ini.

Tren Harga dan Prospek Jangka Pendek

Pada tanggal 21 Mei 2025, harga Bitcoin menguat 1,26% ke level US$109.621, mendekati rekor tertinggi yang dicapai. Para analis memproyeksikan tren bullish berkelanjutan, dengan potensi penutupan bulan Mei sebagai performa terbaik Bitcoin dalam enam tahun terakhir.

Paul Howard, Direktur Wincent, menyebutkan bahwa sentimen regulasi yang lebih mendukung dan pembelian institusional besar-besaran memicu momentum ‘Buy in May and go away’ menggantikan adagium klasik pasar saham “Sell in May and go away.”

Kontrak opsi Bitcoin dengan strike price US$110.000 hingga US$120.000 untuk jatuh tempo Juni menunjukkan volume tinggi, menandakan spekulasi pasar akan rekor harga baru dalam waktu dekat.

Risiko dan Potensi Koreksi

Meski saat ini Bitcoin menunjukkan tren positif, data historis memperingatkan potensi koreksi setelah puncak harga. Pada ATH Januari 2025, arus masuk bersih ke bursa relatif rendah, menunjukkan para holder memilih bertahan menunggu sinyal pasar lebih kuat sebelum melepas aset. Hal ini dapat memicu gelombang profit-taking dan volatilitas tinggi.

Namun, analis Standard Chartered tetap optimistis dengan target harga Bitcoin hingga US$500.000 dalam jangka menengah, berdasarkan meningkatnya akses investor ke aset digital dan menurunnya volatilitas pasar.

Kesimpulan

Kenaikan Bitcoin menembus level US$110.000 dipengaruhi oleh sinergi faktor makroekonomi positif, peningkatan likuiditas pasar kripto, dan minat institusional yang kuat. Meski ada risiko koreksi, prospek jangka pendek hingga menengah tetap bullish dengan peluang rekor harga baru. Investor disarankan memantau faktor eksternal seperti kebijakan suku bunga The Fed dan dinamika perdagangan global sebagai katalis utama pergerakan harga Bitcoin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE