Ragam

Bitcoin Tembus Rekor Baru di Atas US$121.000

Bitcoin Tembus Rekor Baru di Atas US$121.000
- +
14px

Harga Bitcoin kembali mencetak rekor tertinggi di atas US$121.000. Apakah tren naik ini akan terus berlanjut? Simak analisis lengkap teknikal dan fundamentalnya di sini.

 

Qaplo – Bitcoin (BTC) kembali mencetak rekor tertinggi baru setelah menembus level US$121.000, dan sempat menyentuh US$121.519 sebelum kembali stabil di kisaran US$120.500. Lonjakan ini menandai kenaikan sebesar 2,54% hanya dalam satu hari, melanjutkan tren bullish kuat yang dimulai sejak awal Juli 2025.

 

Lonjakan ini turut mendorong kapitalisasi pasar Bitcoin menembus angka US$2,34 triliun, mempertegas dominasinya di pasar aset kripto global.

 

Analisis On-Chain: Apakah Tren Ini Berkelanjutan?

 

Salah satu indikator penting, yaitu Adjusted Spent Output Profit Ratio (aSOPR), saat ini berada di level 1,03. Angka ini tergolong rendah jika dibandingkan dengan awal Juli, saat pengambilan keuntungan oleh trader masih sangat agresif.

 

aSOPR mengukur apakah BTC yang dipindahkan di jaringan dijual dengan keuntungan (>1) atau kerugian (<1). Ketika metrik ini rendah, artinya mayoritas pemilik Bitcoin masih memilih untuk menahan asetnya alih-alih menjual, bahkan di tengah rekor harga baru. Ini menandakan pasar belum mengalami fase euforia yang biasanya diikuti koreksi besar.

 

Volume Perdagangan Mendukung Kenaikan

 

Indikator On-Balance Volume (OBV) juga menunjukkan tren positif. OBV naik seiring dengan harga Bitcoin, menandakan bahwa tekanan beli tetap kuat dan mendukung kenaikan harga. Tidak ada divergensi negatif yang biasanya menjadi sinyal pelemahan tren.

 

Dengan kata lain, tren naik Bitcoin saat ini didukung volume beli yang solid, bukan hanya spekulasi jangka pendek.

 

Level Teknikal Penting Bitcoin Saat Ini

  • Resistance utama: US$121.519 (berdasarkan Trend-Based Fibonacci Extension)
  • Target lanjutan: US$127.798 dan US$135.425
  • Dukungan terdekat: US$117.109 (area breakout sebelumnya)
  • Dukungan kritis: US$112.699 (jika tembus, sinyal pelemahan tren bullish)

 

Jika Bitcoin dapat ditutup harian di atas US$121.519, maka sangat besar kemungkinan akan menguji target berikutnya di kisaran US$127.798, dan bahkan US$135.425. Namun, jika BTC turun di bawah US$112.699, terutama jika disertai lonjakan inflow ke exchange dan peningkatan SOPR, maka koreksi atau bahkan pembalikan tren bisa terjadi.

 

Faktor Eksternal Pendukung Kenaikan BTC

 

Harga BTC yang melonjak sejak Kamis (10/7) juga didorong oleh sentimen makro positif dan minat investor institusi yang kembali meningkat. Berdasarkan data dari Coinmarketcap, harga BTC mencapai US$118.856,47 pada Jumat (11/7) pukul 16.37 WIB, menguat 6,91% dari hari sebelumnya, dan naik lebih dari 100% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

 

Ketua Indodax, Oscar Darmawan, mengatakan bahwa lonjakan ini mempertegas posisi Bitcoin sebagai aset lindung nilai di tengah ketidakpastian global.

 

Kesimpulan: Belum Ada Tanda Overheat

 

Dengan indikator aSOPR yang tetap rendah dan OBV yang selaras dengan tren harga, reli Bitcoin saat ini masih sehat dan belum menunjukkan tanda-tanda overheat atau gelembung. Meski begitu, penting untuk terus memantau pergerakan teknikal, terutama jika BTC gagal bertahan di atas level kunci US$121.519.

 

Seluruh informasi yang disampaikan dalam artikel ini hanya bersifat informatif dan bukan merupakan ajakan untuk membeli atau menjual aset kripto. Segala risiko investasi sepenuhnya menjadi tanggung jawab pembaca.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE