Investasi Qatar senilai USD 2,5 miliar akan membangun 1 juta rusun bagi masyarakat Indonesia. Tahap pertama 50 ribu unit dimulai tahun ini.
Qaplo – Investor asal Qatar melalui PT Al Qilaa International Indonesia resmi mengumumkan rencana pembangunan 1 juta unit rumah susun (rusun) di Indonesia. Proyek besar ini menyasar masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan akan dimulai dengan pembangunan tahap pertama sebanyak 50 ribu unit rusun di kawasan perkotaan.
“Untuk tahap awal, kami memperkirakan pembangunan sekitar 50 ribu unit rusun,” ujar Chairman PT Al Qilaa International Indonesia, Sheikh Abdul Aziz Al Thani, dalam pernyataan resminya di Jakarta, Kamis.
Proyek tahap pertama ini akan menelan biaya investasi sebesar 2,5 miliar dolar AS. Saat ini, pihak Al Qilaa tengah menyiapkan proses perizinan dan penyediaan lahan. Pembangunan diharapkan rampung dalam waktu dua tahun.
Sheikh Abdul Aziz Al Thani menyampaikan terima kasih kepada Presiden RI Prabowo Subianto atas dukungannya terhadap proyek perumahan ini. Menurutnya, Presiden Prabowo memiliki komitmen kuat untuk membantu MBR memiliki hunian layak.
“Kami tidak hanya membangun rusun, tetapi juga menciptakan komunitas lengkap dengan fasilitas seperti kolam renang, sekolah, area bermain, dan ruang terbuka hijau,” jelas Sheikh Abdul Aziz.
Kesepakatan pembangunan ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Pemerintah Indonesia dan pihak Qatar, disaksikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto. Penandatanganan dilakukan oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait dan Sheikh Abdul Aziz Al Thani di Istana Merdeka.
Wakil Menteri PKP Fahri Hamzah menegaskan bahwa proyek ini adalah manifestasi dari visi Presiden Prabowo untuk membangun satu juta unit rumah vertikal per tahun. Ia juga menyebut lebih dari 800 BUMN siap menyediakan lahan strategis untuk proyek ini.
Dalam acara peresmian di Jakarta, turut hadir Ketua Satgas Perumahan Hashim Djojohadikusumo, Wakil Menteri BUMN Donny Oskaria, serta perwakilan BUMN dan swasta lainnya. Proyek ini juga merupakan tindak lanjut dari kontrak kerjasama antara Bank BTN dan Qilaa International Group yang telah ditandatangani pada 19 Mei 2025 di Doha, Qatar.
Pembangunan rusun akan dilaksanakan melalui kolaborasi antara BUMN, perusahaan konstruksi nasional, dan mitra asing. Beberapa di antaranya termasuk Danantara Holding, Bank BTN, serta perusahaan telekomunikasi seperti Indosat Ooredoo Hutchison.
Dengan adanya proyek besar ini, pemerintah berharap dapat mengurangi backlog perumahan nasional dan memenuhi kebutuhan hunian layak bagi jutaan keluarga Indonesia yang masih menanti rumah impian mereka.