Tips

Cara Tepat Mengetahui Umur Ban Mobil dan Kapan Saatnya Ganti di 2025

Cara Tepat Mengetahui Umur Ban Mobil dan Kapan Saatnya Ganti di 2025
- +
14px

QAPLO – Meski ban mobil Anda masih beralur, ban tua dengan retak di dinding samping bisa berbahaya. Pelajari cara membaca kode DOT untuk mengetahui umur ban dan kapan harus menggantinya agar aman berkendara.

Membeli ban baru untuk mobil bukan hanya soal seberapa dalam alur ban, tetapi juga seberapa tua ban tersebut. Contohnya, saya baru-baru ini membantu ibu saya membeli ban baru untuk SUV kecilnya, Mercedes GLB250 keluaran 2020. Meskipun mobil itu baru menempuh jarak 6.500 mil (sekitar 10.500 km), ban yang dipakai sudah menunjukkan kerusakan serius, terutama retak di dinding samping ban.

Mengapa Ban Harus Diganti Meski Alur Masih Bagus?

Retakan di sisi ban adalah tanda bahwa karet sudah mengeras dan mulai rapuh, yang juga mungkin terjadi di bagian dalam ban. Bayangkan seperti karet gelang yang sudah kering dan mudah putus saat ditarik. Jika baja penguat di dalam ban mulai terlepas dari tapak ban, risiko hilangnya kontrol kendaraan atau ledakan ban (blowout) menjadi nyata.

Dampak lain dari menggunakan ban tua meliputi kebocoran udara, risiko aquaplaning saat hujan, dan jarak pengereman yang lebih panjang saat melakukan pengereman mendadak.

Berapa Lama Umur Ban Mobil?

Umur ban tidak hanya dihitung dari jarak tempuh, tetapi juga dari waktu sejak ban dibuat. Produsen mobil besar seperti Ford dan Nissan menyarankan penggantian ban setelah 6 tahun, terlepas dari kedalaman alur. Namun, produsen ban premium seperti Continental dan Michelin memberi kelonggaran hingga 10 tahun dengan catatan ban harus diperiksa retak secara rutin setelah usia 5 tahun.

Cara Mengetahui Tanggal Produksi Ban

Setiap ban memiliki kode DOT berupa empat digit angka dalam oval kecil yang menunjukkan minggu dan tahun pembuatan. Contoh, kode “2719” berarti ban tersebut dibuat pada minggu ke-27 tahun 2019 (sekitar Juli 2019). Kode ini kadang berada di sisi dalam ban sehingga perlu pencarian ekstra dengan senter atau melepas roda untuk melihatnya.

Perlu diperhatikan juga bahwa empat ban pada satu kendaraan bisa memiliki tanggal produksi berbeda-beda, biasanya hanya berbeda beberapa bulan, bukan bertahun-tahun.

Pentingnya Memeriksa Ban Baru Sebelum Dibeli

Ban baru yang belum pernah dipakai sekalipun bisa saja sudah lama tersimpan di gudang, sehingga umur efektifnya berkurang. Oleh karena itu, cek kode DOT sebelum membeli ban untuk memastikan ban tidak terlalu lama berada di stok. Ban yang sudah berumur lama bisa saja dijual dengan harga diskon, tetapi tentu dengan risiko usia pakai yang lebih pendek.

Faktor Lain yang Mempercepat Kerusakan Ban

Selain usia, faktor lain yang mempercepat kerusakan ban antara lain:

Paparan Sinar Matahari: Ban yang sering terpapar sinar UV akan lebih cepat kering dan retak.

Iklim Panas dan Udara Laut: Udara panas dan kadar garam tinggi di daerah pesisir mempercepat degradasi karet.

Kontak dengan Tembok Pembatas: Sering mengenai trotoar atau pembatas jalan juga merusak dinding ban.

Tekanan Angin Tidak Tepat: Ban yang kurang tekanan angin akan mengalami keausan dan kerusakan lebih cepat dibandingkan yang dirawat dengan baik.

Perjalanan Rata-rata dan Pengaruhnya pada Ban

Rata-rata pengendara di Amerika Serikat menempuh lebih dari 14.000 mil (sekitar 22.500 km) per tahun, sehingga biasanya ban sudah habis alurnya sebelum mencapai batas usia maksimal. Namun, bagi pemilik mobil yang jarang dipakai, seperti mobil koleksi, ban bisa menua meskipun jarang dipakai.

Jangan Lupakan Ban Cadangan

Satu hal yang sering terlupakan adalah kondisi ban cadangan. Meski jarang digunakan, ban cadangan bisa saja mengalami penuaan yang sama seperti ban utama. Pastikan ban cadangan dalam kondisi baik agar siap pakai saat darurat.

Kesimpulan

Umur ban bukan hanya soal seberapa dalam alur, tapi juga usia ban dan kondisi fisiknya. Retakan di dinding ban bisa menjadi indikator ban sudah waktunya diganti walaupun jarak tempuhnya masih rendah. Dengan memahami kode DOT dan faktor-faktor lain yang mempercepat kerusakan, Anda dapat menjaga keselamatan berkendara sekaligus menghindari risiko kerusakan ban yang mendadak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE