InfoRagam

Terungkap! Asal Usul Kata ‘OK’ dan Fakta Menarik di Balik Kata ‘OK’ yang Banyak Orang Tidak Tahu

Terungkap! Asal Usul Kata ‘OK’ dan Fakta Menarik di Balik Kata ‘OK’ yang Banyak Orang Tidak Tahu
Ilustrasi
- +
14px

QAPLO – Terungkap asal usul kata ‘OK’ yang kamu pakai setiap hari! Simak fakta menarik dan sejarah lengkap di balik kata serbaguna ini yang sudah mendunia dan jadi jawaban favorit banyak orang.

Kalau kamu sering ngobrol, baik lewat chat atau tatap muka, pasti nggak asing sama kata “OK” atau “Oke”. Kata ini seperti mantra kecil yang jadi jawaban gampang buat menyetujui sesuatu, memastikan pesan sampai, bahkan jadi simbol komunikasi serbaguna.

Apa Kata KBBI Soal “OK” dan “Oke”?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata “Ok” sekarang berubah jadi “Oke” dan diartikan sebagai kata untuk menyatakan setuju. Sama seperti di banyak bahasa di dunia, kata ini dipakai untuk konfirmasi, persetujuan, dan bentuk ungkapan bahwa komunikasi berjalan lancar tanpa ada masalah.

Sejarah dan Asal-Usul Kata “OK”: Dari Boston sampai Dunia

Cerita kata “OK” sebenarnya menarik dan penuh kejutan. Pada tahun 1839, di Boston Post, Amerika Serikat, redaktur Charles Gordon Greene pertama kali menulis “OK” di judul berita. Kenapa? Karena saat itu lagi tren singkatan lucu dan cepat di kalangan bahasa Inggris, seperti “RTBS” (Remains To Be Seen) dan “OMG” (Oh My God).

“OK” sendiri merupakan singkatan dari “oll korrect” — plesetan dari “all correct” yang artinya “semuanya benar”. Dari sinilah “OK” mulai dikenal luas sebagai tanda persetujuan atau kebenaran. Studi ahli bahasa Allen Walker Read yang diterbitkan tahun 1963 semakin menguatkan fakta bahwa kata ini lahir dari tren bahasa yang dinamis.

Berbagai Teori Asal Kata “OK”

Selain asal-usul di Boston, ada juga teori menarik lain soal kata ini. Ada yang bilang kata “OK” berasal dari bahasa suku Indian “Okeh” yang artinya “benar”. Ada pula yang mengaitkan dengan nama merek biskuit Amerika, “Orrin Kendall” — walau ini lebih mitos.

Kenapa Kata “OK” Mendunia?

Sederhana: kata ini mudah diucapkan, pendek, dan fleksibel. Mau konfirmasi, setuju, bahkan kadang respon pasrah atau cuek, semua bisa dengan kata “OK”. Ini membuatnya merasuk ke banyak bahasa, termasuk bahasa Indonesia.

Fenomena “OK” di Indonesia: Dari Formal sampai Gaul

Di Indonesia, “OK” atau “Oke” sudah jadi bagian komunikasi sehari-hari, dari anak muda sampai orang tua, dari pesan teks sampai rapat formal. Kata ini mempermudah interaksi dan menunjukkan persetujuan tanpa perlu penjelasan panjang.

Namun, karena kepraktisannya, “OK” kadang sulit menangkap emosi si pengucap. Misalnya, “OK” bisa berarti setuju tulus, tapi juga bisa berarti “ya sudah, terserah”. Makanya, konteks dan nada tetap penting untuk dipahami.

Kata “OK” Lebih dari Sekadar Jawaban

“OK” bukan cuma kata biasa. Dia adalah simbol evolusi bahasa yang mencerminkan cara manusia berkomunikasi yang makin cepat dan praktis. Dari Boston hingga Indonesia, kata ini menunjukkan kekuatan bahasa yang adaptif dan universal.

Jadi, lain kali kamu bilang “OK”, ingat ada sejarah panjang dan filosofi sederhana di baliknya. Kata kecil ini ternyata punya peran besar dalam menjaga kelancaran komunikasi kita sehari-hari!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE