Berita

Penelitian NASA: Penyebab Utama Atmosfer Mars Menghilang Akhirnya Terungkap

Penelitian NASA: Penyebab Utama Atmosfer Mars Menghilang Akhirnya Terungkap
- +
14px

Qaplo – NASA akhirnya berhasil mengamati langsung proses hilangnya atmosfer Mars melalui misi MAVEN. Penemuan ini menjawab misteri perubahan iklim Mars yang ekstrem sejak miliaran tahun lalu.

NASA Temukan Penyebab Utama Hilangnya Atmosfer Mars: Proses Sputtering Terbukti

Setelah hampir satu dekade mengorbit Planet Merah, wahana antariksa MAVEN (Mars Atmosphere and Volatile Evolution) milik NASA akhirnya berhasil mengungkap misteri besar yang telah lama menghantui ilmuwan: apa penyebab utama hilangnya atmosfer Mars?

Dilansir dari Science Advances pada 28 Mei 2025, misi ini mencatatkan momen penting dalam sejarah eksplorasi antariksa. Untuk pertama kalinya, para ilmuwan mengamati secara langsung proses “sputtering” — mekanisme yang telah lama diduga sebagai pelaku utama pengikisan atmosfer Mars sejak miliaran tahun lalu.

Mars Dahulu Pernah Layak Huni

Meskipun kini Mars tampak sebagai gurun beku yang tandus dan kering, berbagai bukti geologis menunjukkan bahwa planet ini pernah memiliki iklim yang lebih hangat dan basah. Struktur menyerupai lembah sungai purba, dasar danau, dan keberadaan mineral yang hanya bisa terbentuk di hadapan air cair menjadi saksi bisu bahwa Mars pernah memiliki danau dan mungkin laut dangkal.

Namun, untuk mempertahankan air dalam bentuk cair, dibutuhkan atmosfer tebal yang mampu menahan panas dan menjaga tekanan permukaan. Hilangnya atmosfer inilah yang membuat air menguap dan Mars berubah drastis.

Sputtering: Proses Pengikisan Atmosfer Mars oleh Angin Matahari

Selama bertahun-tahun, para ilmuwan menduga bahwa angin matahari — aliran partikel bermuatan tinggi yang terus-menerus dipancarkan Matahari — berperan dalam mengikis atmosfer Mars. Tapi baru lewat MAVEN, proses ini berhasil diamati secara langsung.

Dalam proses sputtering, partikel bertenaga tinggi dari angin matahari menabrak atmosfer bagian atas Mars. Tabrakan ini memberikan energi pada atom netral, memutuskan ikatan gravitasi, dan melemparkannya keluar ke ruang angkasa.

Shannon Curry, peneliti utama misi MAVEN dari University of Colorado Boulder, menggambarkan proses ini sebagai:

“Seperti melakukan lompatan cannonball ke kolam. Partikel berat menabrak atmosfer dan memercikkan molekul keluar.”

Bukti Kuat: Peta Argon di Atmosfer Mars

Penemuan paling mencengangkan dari misi ini adalah peta rinci distribusi argon — gas mulia yang bersifat stabil dan tidak mudah bereaksi — di atmosfer atas Mars. Karena argon tidak mudah terpengaruh proses kimia, kehilangan argon secara signifikan menjadi indikator kuat bahwa sputtering benar-benar terjadi.

Data MAVEN menunjukkan konsentrasi argon paling tinggi berada di area tempat angin matahari menghantam atmosfer Mars, yang tidak seharusnya terjadi jika argon hanya mengikuti distribusi alami akibat gravitasi. Ini membuktikan bahwa sputtering masih berlangsung sampai hari ini.

Proses Lebih Cepat dari Perkiraan

Tak hanya itu, proses sputtering ternyata berlangsung empat kali lebih cepat dibandingkan prediksi model sebelumnya. Intensitasnya meningkat secara drastis saat terjadi badai matahari, menunjukkan bahwa proses ini kemungkinan jauh lebih ganas pada masa lalu — saat Matahari masih muda dan aktif, serta Mars sudah kehilangan medan magnet pelindungnya.

Titik Balik Kehilangan Air di Mars

Hilangnya medan magnet membuat atmosfer Mars tidak terlindungi dari serangan partikel Matahari. Kombinasi badai surya dan sputtering inilah yang mendorong Mars melewati titik tidak bisa kembali, di mana air tidak bisa lagi bertahan di permukaan planet.

“Hasil ini menetapkan sputtering sebagai faktor utama dalam kehilangan atmosfer Mars dan evolusi sejarah air di planet tersebut,” ujar Curry.

Apakah Mars Pernah atau Bisa Ditinggali?

Pertanyaan besar lainnya yang masih menunggu jawaban: Apakah Mars benar-benar pernah layak huni dalam jangka panjang?

Untuk memastikannya, para ilmuwan kini meneliti lebih dalam menggunakan:

Model iklim purba

Data isotop

Jejak mineral kuno di Mars

Hanya dengan menelusuri masa lalu Mars hingga miliaran tahun ke belakang, kita bisa memastikan apakah sputtering hanya mengikis sebagian kecil atmosfer Mars — atau sepenuhnya melucuti selimut pelindung planet tersebut.

Penelitian terbaru NASA ini menjadi tonggak penting dalam pemahaman tentang evolusi iklim Mars dan peluang kehidupan di luar Bumi. Dengan teknologi seperti MAVEN, kita semakin mendekati jawaban atas pertanyaan paling mendasar dalam astrobiologi: Apakah Mars pernah — atau bisa — menjadi tempat tinggal bagi kehidupan?

Apa itu sputtering di Mars?

Sputtering adalah proses di mana partikel dari angin matahari menghantam atmosfer Mars dan menghempaskan molekul ke luar angkasa.

Mengapa Mars kehilangan atmosfernya?

Atmosfer Mars hilang karena paparan langsung terhadap angin matahari setelah kehilangan medan magnet pelindungnya.

Apakah Mars pernah memiliki air?

Ya. Bukti geologis menunjukkan bahwa Mars dahulu memiliki sungai, danau, bahkan laut dangkal.

Apa peran misi MAVEN NASA?

MAVEN mengamati proses sputtering secara langsung dan mengonfirmasi peran pentingnya dalam hilangnya atmosfer Mars.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE